Assalamu'alaikum wr wb...
salam senyum sedulur khususnya jamaah masjid kajen, saya pengen berbagi ilmu yg sangat bagus dan jarang diluaran ada. sy dapet dari group premium?. knp saya ikuti kelas ini? jelas saya orang yang sangat jauh dari sempurna, jadi jangan dikira saya udah JAGO dll karena oleh sebab itu saya ikut kelas ini dan saya akan share ke tmn2 smoga menjadi amal bermanfaat dan amal jariyah saya, kita bisa belajar bareng krn materi menyakut komplek kehidupan manusia.
sebelum saya share ke tmn2, saya akan memberikan gambaran. ketika ada saudara kita yg mo berbuat dosa besar gmn sikap kita? apakah mendiamkan ato memberi nasehat. seperti halnya RIBA ini, ini adalah perbuatan dosa besar, bisa anda pahami SECARA garis besar dibawah ini. oleh sebab itu dgn tulisan saya ini smoga saya bs mengingatkan dan memberi nasehat ke sedulur2 semua tnp saya harus mencampuri urusan pribadi anda. tp keputusan tetap di tangan anda.
https://www.youtube.com/watch?v=0cCafbVrx2s&feature=youtu.be
sebelum saya share ke tmn2, saya akan memberikan gambaran. ketika ada saudara kita yg mo berbuat dosa besar gmn sikap kita? apakah mendiamkan ato memberi nasehat. seperti halnya RIBA ini, ini adalah perbuatan dosa besar, bisa anda pahami SECARA garis besar dibawah ini. oleh sebab itu dgn tulisan saya ini smoga saya bs mengingatkan dan memberi nasehat ke sedulur2 semua tnp saya harus mencampuri urusan pribadi anda. tp keputusan tetap di tangan anda.
NI VIDIO DOSA RIBA...NGERI SILAKAN SAKSIKAN YA
https://www.youtube.com/watch?v=t2bN8odRg-Qhttps://www.youtube.com/watch?v=0cCafbVrx2s&feature=youtu.be
CARA MELUNASI HUTANG
Mindset yang pertama :
Uang tidak akan menyelesaikan masalah anda, yang anda perlukan adalah SEBUAH KEPEMIMPINAN DIRI YANG KUAT.
Disinilah pentingnya KEPEMIMPINAN DIRI, bapak ibu. JIka kita benar2 kuat dalam memimpin diri sendiri menuju tujuan, dan keinginan kita, maka kita akan cukup kuat untuk mampu keluar dari setiap masalah yang menerpa kita
JANGAN PERNAH MENYAMAKAN LABA DENGAN RIBA
“… Padahal Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba…” (QS.Al-baqarah:275)
Sebenarnya apa sih tujuan islam
melarang riba? Seharusnya khan asal saling sepakat, saling rela, tidak kena
dosa?
Hukum islam itu dibuat untuk
mengatur agar manusia mendapatkan kemaslahatan sebesar-besarnya tanpa manusia
merugikan siapapun sekecil-kecilnya.
Mari kita bahas contoh LABA dan RIBA
agar anda mudah untuk memahami dengan bahasa yang umum:
1. Saya membeli sebuah sepeda motor
Rp. 10 Juta dan saya hendak menjual dengan mengambil untung dengan bunga 1%
perbulan untuk jangka waktu pembayaran 1 tahun.
Transaksi seperti ini tergolong transaksi RIBAWI.
Transaksi seperti ini tergolong transaksi RIBAWI.
2. Saya membeli sepeda motor Rp. 10
juta, dan saya hendak menjual secara kredit selama setahun dengan harga Rp.
11.200.000,-. Transaksi ini termasuk transaksi SYARIAH.
Apa bedanya? Khan kalau dihitung2
ketemunya sama Untungnya Rp. 1.200.000?
Mari kita bahas kenapa transaksi
pertama riba dan transaksi kedua syar'i.
TRANSAKSI PERTAMA RIBA karena:
1. Tidak ada kepastian harga, karena menggunakan sistem bunga. Misal dalam contoh diatas, bunga 1% perbulan. Jadi ketika dicicilnya disiplin memang ketemunya untungnya adalah Rp. 1.200.000,-. Tapi coba kalau ternyata terjadi keterlambatan pembayaran, misal ternyata anda baru bisa melunasi setelah 15 bulan, maka anda terkena bunganya menjadi 15% alias labanya bertambah menjadi Rp. 1.500.000,-. Jadi semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk melunasi utang, semakin besar yang harus kita bayarkan.
1. Tidak ada kepastian harga, karena menggunakan sistem bunga. Misal dalam contoh diatas, bunga 1% perbulan. Jadi ketika dicicilnya disiplin memang ketemunya untungnya adalah Rp. 1.200.000,-. Tapi coba kalau ternyata terjadi keterlambatan pembayaran, misal ternyata anda baru bisa melunasi setelah 15 bulan, maka anda terkena bunganya menjadi 15% alias labanya bertambah menjadi Rp. 1.500.000,-. Jadi semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk melunasi utang, semakin besar yang harus kita bayarkan.
Bahkan tidak jarang berbagai lembaga
leasing ada yang menambahi embel2 DENDA dan BIAYA ADMINISTRASI, maka semakin
riba yang kita bayarkan. Belum lagi ada juga yang menerapkan bunga yang tidak
terbayar terakumulasi dan bunga ini akhirnya juga berbunga lagi.
monggo di cek motor, mobil, rumah dan benda2 elektronik kita pake leasing ato kredit lembaga pembiayaan ato bank mskipun bank syariah, klo ada unsur diatas jadi kita masih kena riba.
2. Sistem riba seperti diatas jelas2
sistem yang menjamin penjual pasti untung dengan merugikan hak dari si pembeli.
Padahal namanya bisnis, harus siap untung dan siap rugi.
TRANSAKSI KEDUA SYARIAH karena:
1. Sudah terjadi akad yang jelas, harga yang jelas dan pasti. Misal pada contoh sudah disepakati harga Rp. 11.200.000,- untuk diangsur selama 12 bulan.
1. Sudah terjadi akad yang jelas, harga yang jelas dan pasti. Misal pada contoh sudah disepakati harga Rp. 11.200.000,- untuk diangsur selama 12 bulan.
2. Misal ternyata si pembeli baru
mampu melunasi utangnya pada bulan ke-15, maka harga yang dibayarkan juga masih
tetap Rp. 11.200.000,- tidak boleh ditambah. Apalagi diistilahkan biaya
administrasi dan denda, ini menjadi tidak diperbolehkan.
Kalau begitu, si penjual jadi rugi
waktu dong? Iya, bisnis itu memang harus siap untung siap rugi. Tidak boleh
kita pasti untung dan orang lain yang merasakan kerugian.
Nah, ternyata sistem islam itu untuk
melindungi semuanya, harus sama hak dan kewajiban antara si pembeli dan si
penjual. Sama-sama bisa untung, sama-sama bisa rugi. Jadi kedudukan mereka
setara. Bayangkan dengan sistem ribawi, kita sebagai pembeli ada pada posisi
yang sangat lemah.
Nah, sudah lebih paham hikmahnya
Alloh melarang RIBA?
Kalau menurut anda informasi ini
akan bermanfaat untuk anda dan orang lain, silakan share ilmu ini, maka anda akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca dari
share anda, dan juga jika dishare lagi anda akan mendapatkan pahala dari orang
yang membaca dari share kawan anda.
Mungkin lebih tepatnya MULTI LEVEL PAHALA, Hehehe
Membahas masalah utang seperti tidak ada habisnya. Hampir setiap orang memiliki utang, atau minimal pernah berhutang. Baik utang tersebut kepada pribadi, maupun kepada lembaga keuangan seperti koperasi dan perbankan. Saya akan membahas secara khusus dulu untuk utang dengan lembaga keuangan, karena kasus ini lebih berat.Kita memiliki konsekuensi lebih dengan lembaga ini, karena kita sudah menandatangani perjanjian pinjam meminjam.Saya membagi kemampuan orang dalam membayar utang kepada bank, menjadi 4 jenis, yakni:
1. Orang yang masih lancar membayar utang, dan aman hingga akhir atau hingga lunas. Tipe ini biasanya untuk PNS/ pegawai yang potong gaji.
Jangan dikira ya, semua PNS walaupun gajinya pasti, tetapi banyak sekali yang sampai tidak terima gajian, karena setiap bulan sudah dipotong untuk menutupi utang.Banyak sekai PNS yang membiayai GAYA hidupnya dengan utang, baik itu pemilikan rumah dengan KPR, maupun kepemilikan kendaraan seperti mobil dan motor, cukup tanda tangan, semua ada ditangan.
kita akan bahas :
Bagi sebagian orang, ini dianggap BUKAN MASALAH.Siapa bilang bukan masalah, ini masalah besar, bahkan sangat besar.Karena ketika orang memiliki utang bank yang notabene riba, dia lancar dalam mengembalikan, atau dalam membayar angsurannya, maka bahayanya adalah, dia tidak menyadari bahwa RIBA itu haram, bahwa pinjam uang bank itu haram, Sehingga tenang2 saja dia pinjam uang di bank,Yang ditakutkan adalah, jika sampai ketika mati tersebut, belum sempat taubat dari riba, maka neraka adalah tempat yang sangat pedih untuk jalan kembali.di, anda yang saat ini masih merasa sangat lancar, dan merasa aman, hari2lah, anda sedang tidak aman, karena anda sedang mendapatkan ancaman Alloh, bahwa siapa yang terlibat riba, maka ALLOH dan ROSULNYA yang akan memerangi orang tersebut
Jenis yang ke:2. Orang yang memiliki utang, masih lancar membayar utangnya, tetapi sudah mulai terasa kesulitannya, bahkan sudah bisa dibayangkan, bahwa kelak, dalam waktu tertentu, entah berapa bulan atau tahun tertentu, maka dapat dipastikan akan kesulitan membayar angsuran.Banyak sekali tipe ini, sebenarnya sudah mulai keberatan, tetapi demi menjaga kredibilitasnya dimata bank, dan agar tidak sampai di Blacklist oleh Bank Indonesia, maka segala cara ditempuh agar angsurannya lancar..
Tipe yang ke:
3. Anda sudah mulai macet-macet membayar utang,
Disini, anda sudah mulai sering berurusan dengan Debt Collector. Anda sudah mulai mendapatkan indimidasi dan ancaman.Ancaman seperti "Anda akan diBlacklist" atau"Jaminan akan kami sita", menjadi makanan sehari2.
Jenis selainjutnya adalah :
4. Sudah tidak ada kemampuan sama sekali untuk membayar utang. Semua jalan seperti sudah tertutup, tinggal menunggu "ajal
Membahas masalah utang seperti tidak ada habisnya. Hampir setiap orang memiliki utang, atau minimal pernah berhutang. Baik utang tersebut kepada pribadi, maupun kepada lembaga keuangan seperti koperasi dan perbankan. Saya akan membahas secara khusus dulu untuk utang dengan lembaga keuangan, karena kasus ini lebih berat.Kita memiliki konsekuensi lebih dengan lembaga ini, karena kita sudah menandatangani perjanjian pinjam meminjam.Saya membagi kemampuan orang dalam membayar utang kepada bank, menjadi 4 jenis, yakni:
1. Orang yang masih lancar membayar utang, dan aman hingga akhir atau hingga lunas. Tipe ini biasanya untuk PNS/ pegawai yang potong gaji.
Jangan dikira ya, semua PNS walaupun gajinya pasti, tetapi banyak sekali yang sampai tidak terima gajian, karena setiap bulan sudah dipotong untuk menutupi utang.Banyak sekai PNS yang membiayai GAYA hidupnya dengan utang, baik itu pemilikan rumah dengan KPR, maupun kepemilikan kendaraan seperti mobil dan motor, cukup tanda tangan, semua ada ditangan.
kita akan bahas :
Bagi sebagian orang, ini dianggap BUKAN MASALAH.Siapa bilang bukan masalah, ini masalah besar, bahkan sangat besar.Karena ketika orang memiliki utang bank yang notabene riba, dia lancar dalam mengembalikan, atau dalam membayar angsurannya, maka bahayanya adalah, dia tidak menyadari bahwa RIBA itu haram, bahwa pinjam uang bank itu haram, Sehingga tenang2 saja dia pinjam uang di bank,Yang ditakutkan adalah, jika sampai ketika mati tersebut, belum sempat taubat dari riba, maka neraka adalah tempat yang sangat pedih untuk jalan kembali.di, anda yang saat ini masih merasa sangat lancar, dan merasa aman, hari2lah, anda sedang tidak aman, karena anda sedang mendapatkan ancaman Alloh, bahwa siapa yang terlibat riba, maka ALLOH dan ROSULNYA yang akan memerangi orang tersebut
Jenis yang ke:2. Orang yang memiliki utang, masih lancar membayar utangnya, tetapi sudah mulai terasa kesulitannya, bahkan sudah bisa dibayangkan, bahwa kelak, dalam waktu tertentu, entah berapa bulan atau tahun tertentu, maka dapat dipastikan akan kesulitan membayar angsuran.Banyak sekali tipe ini, sebenarnya sudah mulai keberatan, tetapi demi menjaga kredibilitasnya dimata bank, dan agar tidak sampai di Blacklist oleh Bank Indonesia, maka segala cara ditempuh agar angsurannya lancar..
Tipe yang ke:
3. Anda sudah mulai macet-macet membayar utang,
Disini, anda sudah mulai sering berurusan dengan Debt Collector. Anda sudah mulai mendapatkan indimidasi dan ancaman.Ancaman seperti "Anda akan diBlacklist" atau"Jaminan akan kami sita", menjadi makanan sehari2.
Jenis selainjutnya adalah :
4. Sudah tidak ada kemampuan sama sekali untuk membayar utang. Semua jalan seperti sudah tertutup, tinggal menunggu "ajal
DAN BAGAIMANA CARA MELUNASI HUTANG
(copas dari group)
(copas dari group)
Bapak dan Ibu, untuk lunas utang,
hal pertama yang diperbaiki adalah POLA PIKIR/MINDSET. Selama pola pikir bapak
ibu tidak berubah, maka akan sangat sulit sekali untuk lepas dari utang.
Orang yang memiliki utang ada beberapa macam. 1, Punya Utang Mampu dan Mudah untuk melunasi. Seperti Pegawai dan karyawan yang menggunakan sistem potong gaji, dll. 2. Punya Utang Kesulitan Membayar. 3. Punya Utang TIDAK MAMPU MEMBAYAR
Orang yang memiliki utang ada beberapa macam. 1, Punya Utang Mampu dan Mudah untuk melunasi. Seperti Pegawai dan karyawan yang menggunakan sistem potong gaji, dll. 2. Punya Utang Kesulitan Membayar. 3. Punya Utang TIDAK MAMPU MEMBAYAR
Sebelum membahas, macam-macam
orang yang memiliki utang berdasar kemampuannya. Maka yang akan kita pelajari
adalah MINDSET yang benar tentang UTANG dan UANG. Saya bertanya kepada bapak
ibu, tolong dijawab. Apa yang kita butuhkan untuk lunas utang? Semua yang
menjawab UANG, saya katakan jawaban anda: SALAH
Jika anda berpikir, bahwa hanya
uang yang dapat menyelesaikan utang anda, maka pantas saja jika selama ini
banyak sekali saudara kita yang tidak bisa lepas dari utang.
Saya bicara karena saya sudah mengalaminya. Juga kawan-kawan baik saya, bahkan saudara saya selama sekitar 13 tahun terjerat utang Bank. Jumlahnya sebenarnya tidak terlalu besar, ditotal sekitar Rp. 1,5 miliar. Ketika kami berpikir, bahwa JIKA ADA UANG MAKA UTANG AKAN LUNAS . Umur 22 tahun, cicilan Bank saya sudah 8 juta dan itu belum termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, membiayai adik-adik sekolah dan kuliah. Selama belasan tahun itu saya rasanya putus harapan, tidak tahu kapan utang akan lunas. Mindset saya sama seperti Mindset anda, Kalau ada Uang, maka utang saya lunas. Gara-gara mindset yang tidak benar itu, bukannya utang saya lunas, malah semakin lama semakin banyak. Gali lubang yang lebih besar untuk menutup lubang sebelumnya.
Saya bicara karena saya sudah mengalaminya. Juga kawan-kawan baik saya, bahkan saudara saya selama sekitar 13 tahun terjerat utang Bank. Jumlahnya sebenarnya tidak terlalu besar, ditotal sekitar Rp. 1,5 miliar. Ketika kami berpikir, bahwa JIKA ADA UANG MAKA UTANG AKAN LUNAS . Umur 22 tahun, cicilan Bank saya sudah 8 juta dan itu belum termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, membiayai adik-adik sekolah dan kuliah. Selama belasan tahun itu saya rasanya putus harapan, tidak tahu kapan utang akan lunas. Mindset saya sama seperti Mindset anda, Kalau ada Uang, maka utang saya lunas. Gara-gara mindset yang tidak benar itu, bukannya utang saya lunas, malah semakin lama semakin banyak. Gali lubang yang lebih besar untuk menutup lubang sebelumnya.
Di salah satu Bank BUMN, saya
punya utang RC (Rekening Koran) sebesar Rp. 110 juta, yang sudah 6 tahun hanya
saya bayar bunganya saja, serta setiap tahun saya perpanjang utangnya. Karena
kalau RC itu setiap tahun perpanjang dengan membayar biaya perpanjangan.
Setelah kelelahan mengatasi RC ini, akhirnya aset saya, warisan dari orang tua,
sepetak sawah seluas 1.600 m saya jual murah sekali, yaitu sebesar Rp. 117juta.
Padahal waktu itu pasarannya mencapai Rp. 350 juta. Tapi saya butuh uang cepat.
yang penting lunas. ADA UANG MAKA UTANG LUNAS. Begitu dapat uang 117 juta, maka
saya lunasi utang di Bank tersebut. Lunas memang. Untuk saat itu utang saya
berkurang 110 juta. Tetapi, dalam waktu 1 tahun dari waktu lunas tersebut, saya
mulai pusing lagi. Tagihan bank lain terus memburu. Sementara usaha juga tidak
jalan lagi karena waktu itu usaha saya sudah tidak ada lagi barang yang Dan
akhirnya, lagi-lagi saya ambil kredit yang nilainya sekitar 250juta. karena
saya pikir, usaha kalau nanggung malah habis modal akhirnya. Tergerus untuk
cicilan dan juga kalah bersaing dengan yang lainbisa dijual. Karena semua sudah
habis. Itulah, akibat dari SALAH MINDSET, walau utang lunas, CATAT! dalam waktu
singkat pasti akan jatuh lagi kepada utang berikutnya
Saudara saya ada yang memiliki
utang hanya sekirat 200 juta. Saya pinjami uang untuk membangkitkan usahanya
sekaligus melunasi utangnya sebesar Rp. 650 juta.
Dalam waktu 1 tahun sejak saya kasih pinjaman modal,
yang terjadi adalah Uang pinjaman dari saya hanya tinggal beberapa puluh juta,
dan UTANGNYA NAMBAH MENJADI Rp. 450 juta
Saudara ipar saya, tadinya
utangnya hanya 360 juta, begitu keluarga rembug dan disepakati dijual aset
keluarga dan dapat uang 300 juta, pasti kita semua akan berpikir, utangnya
tinggal 60 Juta. Betul tidak? Betul, tapi ternyata hanya dalam 2 tahun setelah
itu, saudara ipar saya terjerat utang sebesar Rp, 1.2 Miliar dan bahkan hari
ini semua asetnya habis, termasuk rumah tinggal orang tuanya sudah ikut
terjual. Kenapa ini bisa terjadi MINDSET SALAH, bapak ibu.....
Mindset sesat itu juga yang
menjerat kawan saya, pengusaha dari Jogja, namanya TANTO ABDURRAHMAN atau biasa
disapa Gus Tanto, beliau penulis buku best seller: Dikejar Rejeki. Memiliki 32
pondok pesantren takhfidz qur'an dan memiliki 2000 santri yang semuanya gratis.
Usahanya ada pertambangan, percetakan, perkebunan dan tambak. Melihat suksesnya
sekarang, sepertinya enak. Tapi ketika kami bicara, ternyata mindset sesat itu,
beliau pada umurnya yang baru 23 tahun sudah menanggung utang Rp. 53 MILIAR.
saat ini umur beliau 36 tahun. Cara lepas utangnya, jurusnya ternyata sama,
padahal kita sebelumnya tidak pernah kenal.
Saya selama belasan tahun
terjerat utang sangat bingung bagaimana cara lepas dari masalah itu. Salah satu
Mentor Bisnis saya yang Spesialisainya adalah Mengatasi Utang, nama beliau
adalah HEPPY TRENGGONO, yang ditahun 2007 utangnya di Bank Niaga sebesar Rp. 62
Miliar, tetapi ternyata dengan menggunakan JURUS YANG SAMA dengan yang saya dan
Gus Tanto pakai, ditahun 2010 Beliau mampu melunasi utangnya yang Rp. 62 Miliar
dan bahkan mampu memiliki aset sebesar Rp. 2 Triliun. Bahkan tahun 2013 aset
perusahaan beliau, yaitu Balimuda Grup sebesar 6 Triliun.
Tambang emas" itu sebenarnya
juga dimiliki oleh setiap orang, setiap diri kita memiliki tambang emasnya
masing2. Akan kita eksplorasi, tapi pelan2 ya biar tidak shocking.
Saya sih tidak sehebat Pak Heppy,
karena saya dalam 1 tahun pertama sejak lunas utang, baru mampu membangun aset
hanya Rp, 10 miliar saja. Jadi, jika kita memiliki MINDSET yang benar,
jangankan utang. kekayaan dan berkelimpahan akan dengan mudah kita dapatkan.
Dengan mindset yang benar, Bapak
dan Ibu akan mampu MENGAKSES MODAL berapapun yang bapak Ibu butuhkan. 100 juta?
1 Miliar? Semua bisa! Dan semua modal ini BUKAN UTANG LOH
Saya saat ini membangun 3 komplek
perumahan yang perumahan saya Griya Citra Permai di Kebumen, hanya dalam 1
bulan mencetak Profit 3,5 Miliar. Dan perlu dicatat: SEMUA PERUMAHAN SAYA
DIBANGUN TANPA MODAL UANG SAMA SEKALI. Perumahan saya dibangun tanpa utang dan
Tanpa Kerjasama BANK. Insya Alloh saya yang pertama mempelopori PERUMAHAN
SYARI'AH di Jawa Tengah, Tanpa Bank, Tanpa Riba, Tanpa BUnga, Tanpa Denda dan
Tanpa Sita
Satu lagi contoh, pentingnya
memiliki MINDSET yang benar.
Salah satu peserta pelatihan saya, seorang perawat
kesehatan di puskesmas di kecamatan saya.
Seberapa hebat sih seorang perawat? Gajinya yang
waktu itu hanya 900ribu, kira2, sudah sukses belum secara finansial? Dulu ikut
pelatihan kelas kewirausahaan saya, sekarang bareng saya ngisi seminar.... Dengan
keluar dari MINDSET pada umumnya, Pak Prastowo Jati, seorang perawat kesehatan
sekarang memiliki KLINIK RAWAT INAP yang sangat laris didaerah saya, Beliau
juga memiliki perusahaan alat kesehatan, mempekerjakan dokter2, bidan dan
perawat. saya kasih sampel2 dulu, agar bapak ibu memiliki motivasi belajar yang
kuat. Yakin bahwa sebenarnya ada solusi bahkan ada berjuta peluang yang menanti
untuk anda ambil.
Modul 1 berbicara tentang betapa pentingnya memiliki Mindset yang benar.
Saya sudah paparkan contoh2nya. dan saya yakin bapak ibu sekarang semakin
menyadari bahwa memiliki mindset yang benar itu sangat penting. Mindset yang pertama :
Uang tidak akan menyelesaikan masalah anda, yang anda perlukan adalah SEBUAH KEPEMIMPINAN DIRI YANG KUAT.
Didalam hidup ini, sebenarnya apa
sih yang kita cari? Mohon jawabannya betul2 dari hati bapak ibu semua. Tanpa
retorika. Jujur apa adanya.
Jika bapak dan ibu tidak betul2
meyakini apa yang anda cari dan inginkan didalam kehidupan ini, maka saya
menjamin, kehidupan anda akan selalu sulit dan rumit, penuh dengan masalah
Disinilah pentingnya KEPEMIMPINAN DIRI, bapak ibu. JIka kita benar2 kuat dalam memimpin diri sendiri menuju tujuan, dan keinginan kita, maka kita akan cukup kuat untuk mampu keluar dari setiap masalah yang menerpa kita
, disini menempatkan KELUARGA
sebagai prioritas pertama, selanjutnya Tetangga, dan Masyarakat pada prioritas
berikutnya
Betulkah kita selama ini
"telah" menempatkan keluarga sebagai prioritas didalam hidup?
Biasanya, jika orang memiliki utang, misal cicilannya 2 juta/bulan. Besok pagi akan jatuh tempo, dan hari ini anda hanya memiliki uang 2 juta rupiah. Tetapi istri anda mengeluh hanya ada beras saja, tanpa lauk. Kemudian anak anda juga minta uang untuk sekedar beli jajan.
Apa yang akan anda lakukan? Jika memberi istri dan anak uang, maka besok pagi anda akan dimaki oleh debtcollector pastinya.
Biasanya, jika orang memiliki utang, misal cicilannya 2 juta/bulan. Besok pagi akan jatuh tempo, dan hari ini anda hanya memiliki uang 2 juta rupiah. Tetapi istri anda mengeluh hanya ada beras saja, tanpa lauk. Kemudian anak anda juga minta uang untuk sekedar beli jajan.
Apa yang akan anda lakukan? Jika memberi istri dan anak uang, maka besok pagi anda akan dimaki oleh debtcollector pastinya.
Betul sekali bapak dan ibu,
selama belasan tahun, saya mendahulukan bayar utang. Istri anak yang hidup
seadanya,
Tapi, apakah cara tersebut mampu membuat kita keluar dari masalah? TIDAK.
Kita mengatakan: Keluarga nomor 1. Tapi tindakan kita menomorsatukan bank.
Tapi, apakah cara tersebut mampu membuat kita keluar dari masalah? TIDAK.
Kita mengatakan: Keluarga nomor 1. Tapi tindakan kita menomorsatukan bank.
Kita ingin tenang dengan membayar
utang. Kita takut dimaki debtcollector sementara anak istri kita harus menahan
perut yang lapar
Ketika kita memutuskan
mendahulukan bank padahal kita memprioritaskan keluarga, ini menunjukkan bahwa
kita memiliki jiwa KEPEMIMPINAN YANG LEMAH
Utang boleh saja merenggut harta
kita, tapi jangan sampai utang merenggut kehidupan kita, bapak ibu.
Hanya karena utang sering kali
kita kehilangan Kehidupan kita. Dengan istri/suami cekcok, dengan anak mudah
marah, dengan orang lain gampang tersinggung, dlsb
Mulailah dari saat ini, gapai
kembali kehidupan yang selama ini hilang dari keluarga anda. Cintailah
istri/suami anda dengan sepenuh hati, inilah jiwa yang selama ini mendampingi
kita dengan setia. sudah tidak pantas lagi dia menderita. Gapai lagi tawa bersama
anak2 anda. Biarlah mereka tumbuh dengan riang dan sempurna. Jangan biarkan
anak-anak kita ikut menanggung masalah yang kita alami saat iniGapai kehidupan
anda, dan kembalilah menjadi manusia yang penuh cinta. Anda tidak akan mampu
melangkah kemana2 jika didalam keluarga anda saja anda tidak mampu menciptakan
kehidupan didalamnya
Mengutamakan keluarga dari hati,
pikiran, ucapan dan tindakan, adalah salah satu langkah agar anda menjadi
seorang MONEY MAGNET.
2. MINDSET BENAR: Pantaskan Diri
Anda Untuk Sukses
Ada diantara Bapak Ibu yang
selama ini berpikir: Kalau saya sudah kaya, maka saya akan banyak bersedekah,
banyak menyumbang, banyak membantu anak yatim, banyak menolong fakir miskin,
dll. Ada yang berpikir seperti ini??? Tolong jawab
Bapak Ibu, jika selama ini anda
memiliki PIKIRAN seperti itu, maka itu belum cukup untuk membuat diri anda
menjadi seorang MONEY MAGNET
Kata kuncinya adalah PANTASKAN
DIRI ANDA. Kebaikan apa yang ingin kita berikan untuk masyarakat, ini harus
jelas dan TINDAKANNYA JUGA JELAS.
Saya berikan contoh. waktu tahun
2008 saya sedang dalam kondisi bangkrut. Tapi saya sangat ingin membantu
masyarakat didaerah saya karena ternyata banyak sekali anak putus sekolah.
Waktu itu utang saya masih
numpuk. Jika orang kebanyakan akan berpikir:"Nanti kalau saya sudah kaya,
saya akan mendirikan sekolah gratis buat mereka".
Cara ini salah, tapi mungkin
Alloh memaafkan. Akhirnya saya yang waktu itu yang masih belum taubat riba,
Mengambil utang bank dan nekat saya mengambil alih sebuah sekolah yang waktu
itu hampir tutup. Karena hanya memiliki 7 siswa saja.
Kebetulan semua pengurusnya
memang sudah putus asa.
Jadi proses lobinya juga mudah.
Dan jadilah saya mendirikan MTs Khozainul Ulum, yang langsung saat itu juga
saya nekat GRATISKAN. Bahkan tidak hanya uang gedung, spp,dll yang gratis,
malah siswa yang sekolah juga kita beri seragam, buku, sepatu, alat tulis, dll.
Intinya, anak tinggal masuk
Praktis untuk operasional saya
yang nanggung. saya waktu itu tidak berpikir sama sekali, dari mana uang untuk
operasionalnya, seperti gaji guru dan kebutuhan sekolah lainnya?
Ide gila ini ditentang oleh
hampir semua keluarga, dan teman saya. sudah hidup susah, masih sok2an bikin
sekolah gratis.
Tapi saya nekat, dan
Alhamdulillah, kok ya ada saja rejeki yang datang, sehingga bisa untuk menutupi
operasional sekolah dan bahkan ekonomi keluarga semakin membaik. Baru berjalan
sebentar, tepatnya di awal tahun 2011....
di awal tahun 2011, di suatu
malam saya berpikir. Kalau anak2 hanya lulus MTs/SMP lalu buat apa? Akhirnya
mereka putus sekolah juga.
maka malam itu juga saya langsung
bikin brosur. Niat saya sudah bulat, saya mau membuat Madrasah Aliyah, ini
setara SMA
dan pagi harinya saya sudah sebar
itu brosur, bahwa saya membuka MA dan siap menerima siswa baru. Padahal waktu
itu saya belum memiliki apa2. Guru belum ada, apalagi struktur kurikulum dan
kelengkapan lain saya ga paham
Dan ternyata, ada puluhan siswa
yang bener2 mendaftar. Baru saya berpikir, sekolah butuh guru, maka segera saya
buka lowongan kerja untuk guru, dan dalam waktu singkat, karena banyak
pengangguran, saya sudah memiliki 33 orang guru.
Sebelum lanjut, saya minta
komentar dari Bapak Ibu, tentang tindakan saya tersebut. Waktu itu sebenarnya
ekonomi saya ya belum cukup stabil, dan buah kenekatan saya bukan tidak
bermasalah bapak ibu
akhirnya, motor, laptop2,
komputer, dan beberapa barang elektronik saya harus MELAYANG, terpaksa saya
jual untuk membiaya pendirian sekolah itu.
Sampai ga punya apa2 saya waktu
itu. Dan ditahun yang sama, 2 proyek saya gagal, dan sekali lagi, saya harus
menelan pil pahit kerugian mencapai Rp. 130 juta melayang dalam semalam.
Tapi niat sudah bulat, sekolah
harus tetap jalan Dan tetap gratis Logika itung2an matematik sih sebenarnya
dengan 150 siswa waktu itu, kalau ada SPP +-100 ribu saja, bisa saya dapat uang
Rp. 15 juta perbulan. Tapi niat saya bukan itu. Setelah kejatuhan itu, saya
mulai menata diri kembali. Siswa saya, setiap pagi WAJIB sebelum pelajaran
dimulai Sholat Dhuha minimal 4 raka'at. Setelah itu ada pengajian singkat
sekitar 20-30 menit setiap pagi. Guru juga wajib mengikuti program ini.
Dari sinilah, mulai saya memahami
3 PILAR BISNIS yang saya rumuskan, dan saya tulis dalam salah satu buku saya.
Pilar itu adalah Pilar Spiritual, Pilar Sosial dan Pilar Teknis Bisnis
Kita tidak akan bahas 3 pilar
tersebut secara terperinci malam ini. Kembali kepada mindset: "Pantaskan
diri anda untuk sukses"
Bapak ibu, coba berikan alasan
kepada sang Pencipta kita, mengapa kita pantas untuk sukses? Memang kenapa kita
harus sukses?
Seperti yang saya lakukan. Saya
memberikan alasan kepada Alloh, saya pantas sukses, karena saya telah memberi
bukti kepada Alloh, walau saya tidak sukses, sekuat tenaga dan sepenuh hati,
saya membantu orang2 miskin disekitar saya, khususnya dibidang pendidikan.
Miskin saja mau bantu, apalagi kalau kaya, pasti mampu memberikan manfaat yang
lebih luas.
Dan saya pantas sukses, karena
ada ratusan anak yang menggantungkan cita2nya disekolah saya, ada puluhan guru
yang mencari nafkah disekolah saya, ada ratusan wali siswa yang terbantu dengan
tidak perlu memikirkan biaya sekolah anaknya selama 6 tahun. Maka kalau saya
bangkrut, akan MEMAKAN KORBAN ratusan orang, ratusan keluarga, dan bahkan
ribuan anak2 lainnya yang seharunya akan bersekolah ditempat saya.
Jadi, disinilah kita harus
memantaskan diri. Kalau sukses hanya untuk diri sendiri, apa itu alasan yang
pantas bagi pencipta kita memberikan kesuksesan kepada kita?
Dengan memantaskan diri, maka kita akan menjadi money magnet.
Masih ingat dengan Kawan saya Tanto Abdurrahman/Gus Tanto yang memiliki 32 pondok pesantren Takhfidz Qur'an dengan 2000 santri dan gratis? Itulah alasannya, MEMANTASKAN DIRI.
Dengan memantaskan diri, maka kita akan menjadi money magnet.
Masih ingat dengan Kawan saya Tanto Abdurrahman/Gus Tanto yang memiliki 32 pondok pesantren Takhfidz Qur'an dengan 2000 santri dan gratis? Itulah alasannya, MEMANTASKAN DIRI.
Jadi, pantaskan dulu, lakukan
dulu, baru nanti uang yang akan mengejar anda. Jika selama ini anda berpikir,
nanti kalau kaya baru banyak berbuat, maka pantas saja selama ini anda
mengejar2 uang, capek, lelah, penat, tapi hasil tidak anda dapatkan seperti
yang anda inginkan
Dengan memantaskan diri, KITA
AKAN DIBERIKAN LEBIH DARI APA YANG KITA INGINKAN, BUKAN APA YANG KITA BUTUHKAN,
Kenapa lebih dari yang kita
INGINKAN, karena Alloh tahu, semakin berkelimpahan hidup kita, semakin besar
kita memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat
Setelah menyadari hal tersebut,
saya praktekkan. Cita2 saya ingin membuat UNIVERSITAS GRATIS. Dan tentu itu
butuh dana besar, maka akhirnya saya terjun ke dunia Property, dunia baru buat
saya
Saya berpikir, kalau property itu
permainan uang besar, maka akan mempercepat cita2 saya untuk mendirikan
universitas
Apapun yang bisa kita lakukan,
maka lakukan semaksimal mungkin. Jika keinginan kita besar, maka memantaskan
dirinya juga harus sepadan. Jangan berharap jadi milliuner, tapi yang dibagikan
sesuatu yang teramat ringan dari kita. CITA2 harus sepadan dengan PEMANTASAN
DIRI.
Jadi ternyata, untuk jadi MONEY
MAGNET itu enggak sulit. Jurusnya gampang, tapi ampuh. Engak kebanyakan teori
yang berbelit2.
Bukan hanya berbagi ya bapak ibu,
tetapi juga meletakkan tanggung jawab besar dipundak kita. Seperti yang saya
contohkan, enggak tega Alloh membuat kita bangkrut, sementara dibelakang kita
ada ratusan bahkan ribuan orang yang bergantung kepada kita
Hanya orang yang memiliki
tanggung jawab besar yang pantas menjadi orang besar'
Bagaimana, apa sudah bisa
dimengerti bapak ibu, tentang JURUS MEMANTASKAN DIRI INI?
Catat baik2 ini: Bukan hanya sekedar berbagi, tetapi juga
meletakkan tanggung jawab besar dipundak kita. Seperti yang saya contohkan,
enggak tega Alloh membuat kita bangkrut, sementara dibelakang kita ada ratusan
bahkan ribuan orang yang bergantung kepada kita
Sepertinya sudah banyak yang
mengantuk malam ini. Mungkin lebih baik saya close dulu kelas pada malam ini.
Semoga memberikan manfaat untuk kita semua..
Jangan lupa, mulailah mengambil tanggung jawab pada masyarakat dan lingkungan kita.
Salam Sukses!
Jangan lupa, mulailah mengambil tanggung jawab pada masyarakat dan lingkungan kita.
Salam Sukses!
tlng dibaca dengan seksama....insya Allah saya akan lanjutkan materi berikutnya...salam senyum..